by

Benediktsson, Komentator Nyentrik yang Populer Karena Islandia

Gudmundur Benediktsson, Si Komentator Heboh yang Ngetop Bareng Islandia

indolivescore.com – Nama Gudmundur Benediktsson mungkin masih asing. Tapi bisa jadi beda ketika disebut bahwa si empunya nama adalah komentator heboh nan histeris dari Islandia. Ia memang sedang mendadak ngetop, bersamaan dengan naik daunnya Islandia di Piala Eropa.

Sebagai komentator Benediktsson amatlah penuh “penghayatan”. Orang-orang Islandia, yang negaranya berpopulasi sekitar 300 ribu jiwa saja, rupanya juga sudah tahu akan antusasiasmenya itu.

Akan tetapi kalau bukan karena Piala Eropa 2016, dan keikutsertaan Islandia di dalamnya, nama Benediktsson boleh jadi cuma akan populer di negaranya saja dan segelintir orang yang mengenal gaya pria 41 tahun tersebut.

Gaya Benediktsson, yang jadi pesepakbola profesional sampai 2009 dan punya 10 caps untuk timnas Islandia pada periode 1994–2001, sebagai komentator benar-benar mulai menjadi viral di laga terakhir fase grup Piala Eropa.

Saat itu Islandia memastikan kemenangan 2-1 atas Austria untuk memastikan kelolosan ke babak 16 besar Piala Eropa, dalam partisipasi pertamanya di sebuah turnamen besar, sebagai runner-up grup. Benediktsson luar biasa histeris sebagai komentator laga.

[Baca juga: Sering Histeris, Komentator Islandia Ini Amat Histeris saat Traustason Bikin Gol]

Dari situ mulai ketahuan kalau Gummy Ben, sapaan akrabnya, memang terbiasa tampil penuh kehebohan dalam tuturan-tuturannya ketika memandu sebuah pertandingan sepakbola. Tapi justru itu yang memberi warna beda. Simak kata-kata Georg Holm, pentolan band Sigur Ros.

“Saya menyaksikan laga lawan Austria di sebuah pub di Covent Garden dan naik kereta berikutnya untuk menyusul bus tur. Sayangnya saya saat itu menonton tayangan dengan komentar bahasa Inggris,” ungkap musisi top Islandia yang juga penggemar berat sepakbola itu.

“Tetapi keesokan hari saya juga mendengar versi Islandia-nya. Gudmundur Benediktsson terkenal di Islandia karena amat antusias dan ia benar-benar menghayati apa yang ia komentari,” ceplos Holm seperti dikutip Guardian.

Episode tentang Benediktsson bertambah ketika ia menjadi komentator laga Islandia lawan Inggris di babak 16 besar. Seperti sudah diketahui bersama, Islandia menang 2-1 dan berhak maju ke perempatfinal. Ya, lagi-lagi Benediktsson pun dilanda kehebohan.

[Baca juga: Brexit Jilid II: Silakan Tinggalkan Eropa dan Pergilah ke Mana Kau Mau, Inggris]

Kini publik akan menantikan bagaimana aksi Benediktsson ketika Islandia berhadapan dengan tuan rumah Prancis di partai babak perempatfinal pada akhir pekan. Publik tahu apa pun yang terjadi di laga itu, tingkah-polah Benediktsson pasti menyelipkan kisah.

Kesuksesan Islandia maju ke babak delapan besar itu sendiri boleh jadi turut membuat Benediktsson bisa sedikit melipur lara akibat sebuah kejadian dalam kehidupannya di luar dunia komentator. Baru beberapa hari lalu ia kehilangan pekerjaan sehari-harinya.

Setelah pensiun dari bermain sepakbola, Benediktsson mulai merintis karier di dunia kepelatihan dan selama dua tahun terakhir menjadi asisten pelatih dari klub KR Reykjavik–setidaknya sampai akhir pekan lalu.

Rentetan hasil buruk untuk KR Reykjavik membuat pelatih Bjarni Gudjonsson harus turun dari posisinya, bersama-sama Benediktsson yang jadi asistennya, terhitung tanggal 26 Juni lalu alias cuma beberapa hari setelah Islandia meraih kemenangan melawan Austria–ketika video kehebohan Benediktsson mulai menjadi viral.