by

Arema dan Persib Calon Terkuat Juara TSC 2016

indolivescore.com – Kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo resmi bergulir pada Jumat (29/4/2016). Genderang persaingan memperebutkan gelar juara mulai ditabuh.

Bola.com mencoba menganalisa klub-klub yang menjadi kandidat juara. Masing-masing tim memiliki kekuatan serta kelemahan masing-masing. Tak mudah bagi mereka menaklukkan kerasnya jadwal pertandingan jangka panjang selama delapan bulan ke depan. Mari simak analisa bola.com:

Persib Bandung

Berstatus sebagai juara bertahan Indonesia Super League 2014 dan peraih gelar Piala Presiden 2015 menempatkan Persib Bandung di deretan atas kandidat juara Torabika Soccer Championship 2016.

Perubahan besar terjadi di Tim Maung Bandung di awal Februari 2016. Pelatih tim juara Djadjang Nurdjaman digantikan Dejan Antonic. Djanur mendapat bonus dari manajemen klub untuk menimba ilmu ke klub Italia, Inter Milan.

Kepergian Djanur diikuti hengkangnya gerbong pemain bintang ke Sriwijaya FC. Firman Utina, Achmad Jufriyanto, Supardi, M. Ridwan, motor permainan Persib menerima pinangan Tim Laskar Wong Kito, dengan alasan ingin mencari suasana baru. Sebelumnya dua pemain impor andalan, Illija Spasojevic dan Makan Konate juga pergi bertualang ke Liga Malaysia.

Dejan membangun ulang skuat Persib. Langkah awal menggaet sejumlah pemain pilar mantan klubnya Pelita Bandung Raya macam Kim Jeffrey Kurniawan, David Laly, dan Hermawan. Sembari berjalan ia juga mendatangkan sejumlah pemain gres macan: Syamsul Arief (striker), Purwaka Yudi (bek), Juan Belencoso (striker/Spanyol), dan Robertino Pugliara (gelandang serang/Argentina).

Kehadiran mereka kembali menyeimbangkan kekuatan Persib. Keberhasilan Tim Pangeran Biru menjadi runner-up Bali Island Cup dan Torabika Bhayangkara Cup serta juara turnamen segitiga PSGC Ciamis, menunjukkan kemapan Persib menyongsong persaingan papan atas TSC 2016.

Dengan mental juara yang dimiliki sebagian besar pemain, Persib punya kans besar menjadi kampiun kompetisi kasta elite musim ini. Pekerjaan rumah terbesar Dejan Antonic, mematangkan permainan sejumlah pemain muda agar bisa seirama dengan para senior menjalani duel-duel sarat tekanan. Musim ini Persib mempromosikan banyak pemain muda binaan akademi. Hal yang jarang dilakukan Persib selama ini.

Arema Cronus

Arema Cronus jadi tim bertabur bintang pada Torabika Soccer Championship 2016. Di tiap lini Tim Singo Edan dihuni pemain-pemain kelas satu.

Arema jadi tim yang paling banyak memiliki pemain asing. Esteban Gabriel Vizcarra (Argentina), Srdan Lopicic (Montenegro), Gustavo Giron (Australia), dan Goran Gancev (Makedonia) berkolaborasi dengan dua pemain naturalisasi Cristian Gonzales dan Raphael Maitimo.

Pasukan Kera-kera Ngalam kian kinclong dengan deretan pemain-pemain lokal yang punya pengalaman membela Timnas Indonesia macam Hamka Hamzah, Kurnia Meiga, Hendro Siswanto, Ahmad Bustomi, hingga Johan Alfarizi.

Kehadiran Milomir Seslija, pelatih asal Bosnia, melengkapi puzzle The Dream Team Arema. Arsitek bergaya tangan besi sangat dihormati oleh pemain. Pola latihan Arema berubah drastis di era Milo. Ia menempa kedisiplinan anggota tim Arema, baik di area teknik atau hal-hal sepele seperti komsumsi makanan.

Hasil nyata terlihat dua bulan terakhir ini. Skuat Arema jadi tim yang berteknik tinggi serta berfisik prima. Keberhasilan Cristian Gonzales dkk. menjadi juara Torabika Bhayangkara Cup serta Bali Island Cup mengembalikan jati diri Arema sebagai langganan juara turnamen pramusim. Pada musim 2015, Arema hampir menyapu bersih trofi seluruh turnamen pemanasan jelang ISL yang sayangnya tidak jadi digelar karena konflik Menpora dengan PSSI.

Milo juga pelatih yang cerdik meracik strategi. Gaya bermain Arema berubah-ubah dan sulit ditebak. Pakem 4-3-3 serta 4-2-3-1 terkadang lentur berubah menjadi 4-4-2 atau 4-5-1 mengikuti style lawan yang dihadapi.

Kalaupun ada ganjalan, mungkin hanya hantu cedera kambuhan yang kerap menghampiri sejumlah pemain pilar.  Ahmad Bustomi, Kurnia Meiga, Arif Suyono, Dendi Santoso, pemain andalan yang seringkali tumbang karena cedera. Mereka bisa dibilang saat ini dalam proses mengembalikan performa terbaik.