by

Agen Bola Liga Champions – Carlo Ancelotti Bakal Dipecat Dari Real Madrid

www.indolivescore.com – Agen Bola Liga Champions – Tekanan mengarah pada Carlo Ancelotti. Barcelona jadi favorit juara La Liga Spanyol sementara Atletico Madrid siap menjegal di Liga Champions.

Terhitung sampai Desember tahun lalu, Los Blancos berjaya merangkai 22 kemenangan beruntun dan masa indah terasa berada di depan mata menyusul keberhasilan di Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Sayang, di awal 2015 performa Madrid melorot. Mereka bahkan kehilangan status sebagai pemimpin klasemen dan nyaris disingkirkan Schalke 04 di Liga Champions usai kalah 4-3 di leg kedua. Beruntung Los Merengues meraih kemenangan 2-0 di leg pertama.

Pada saat itu Ancelotti dicemooh dan tensi semakin meningkat saat Madrid kalah 2-1 di Clasico. Masa depan mantan bos AC Milan langsung disorot dan dikabarkan tidak akan dipertahankan manajemen klub kecuali bisa mempertahankan gelar Liga Champions atau melewati Barca di La Liga.

Jelang duel penting perempat-final Liga Champions lawan Atletico, penulis gol berdebat terkait masa depan sang pelatih. Anda kami ajak ikut mengutarakan pendapat melalui kolom yang telah kami sediakan di bawah.

‘TIDAK ADA PELATIH TERSEDIA LEBIH BAIK DARI ANCELOTTI’

Oleh Paul Macdonald

Real Madrid tidak boleh ragu mengambil langkah andai pelatih sekarang gagal memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Meski demikian, hirarki di Santiago Bernabeu harus mengambil kesimpulan yang benar terlebih dahulu karena sejatinya Carlo Ancelotti punya kapasitas untuk membawa tim ke level berikutnya.

Secara umum, sejumlah kandidat pasti naik ke permukaan ketika angin terjadinya perubahan mulai berhembus. Dalam beberapa tahun ini Arsene Wenger dan Rafa Benitez kerap dikaitkan dengan kursi pelatih Madrid karena dianggap bisa menghadirkan dimensi lain pada tim.

Akan tetapi situasi sekarang berbeda karena tidak ada opsi yang bisa menyamai status Ancelotti. Manajer di Inggris? Hanya Manuel Pellegrini dan Jose Mourinho yang punya pengalaman melatih di Spanyol. Di Jerman, Pep Guardiola tidak akan bisa membesut Los Blancos dalam waktu dekat sementara Jurgen Klopp tidak masuk hitungan setelah timnya tampil buruk musim ini.

Di Italia nama Benitez masuk dalam pertimbangan namun performa tidak konsisten Napoli musim ini menipiskan peluangnya. Di Spanyol sendiri, sejumlah pelatih memang cukup menggiurkan terutama pada diri Marcelino (Villarreal) dan Unai Emery (Sevilla), tetapi keduanya dianggap belum bisa menjadi pemimpin di Bernabeu. Opsi terakhir datang dari deretan pelatih timnas tetapi semakin dekat Euro 2016, mereka tidak mungkin melepaskan jabatan setidaknya hingga musim panas tahun depan.

Dengan kondisi tersebut, apa artinya bagi Madrid? Hanya satu opsi tersedia, yaitu Zinedine Zidane. Mantan gelandang Michel, percaya Madrid memang tengah menggodok Zidane namun tetap saja baginya Ancelotti masih pelatih yang paling pantas untuk Real Madrid. Zidane dengan kejeniusannya memang calon pelatih jempolan tetapi dia belum siap.

Mengolah strategi dan mengeksekusi manuver tepat tanpa keributan sama pentingnya dengan menciptakan sebuah tim kuat di atas lapangan. Zidane sekarang ini dihormati dan punya kebebasan bergerak. Madrid boleh saja tengah menciptakan Guardiola versi mereka sendiri namun di waktu yang sama tidak bisa menghancurkan bibit tersebut sebelum memang benar-benar mumpuni menangani tim terbesar di dunia.

‘TIDAK ADA PILIHAN, JUARA LIGA CHAMPIONS ATAU DIPECAT”
(SEPERTI TAHUN LALU)

Oleh Ben Hayward

Seperti saat di Chelsea, Carlo Ancelotti terkena lagi sindrom musim kedua. Pelatih Italia memimpin Real Madrid meraih empat trofi dalam satu tahun; sebuah prestasi yang tidak pernah dicapai sebelumnya. Sayang, kegemilangan masa lalu tidak banyak membantu mempertahankan posisi di Santiago Bernabeu.

Catatan kurang apik di liga membuatnya disorot habis-habisan meski sekarang El Real bisa menipiskan jarak menjadi dua poin dengan Barcelona. Tetap saja, Catalan difavoritkan, padahal beberapa bulan sebelumnya Los Merengues dijagokan juara.

Tekanan media pada Ancelotti terus membumbung tinggi dan sampai detik ini juara di La Liga belum tentu menggaransi pekerjaannya musim depan. Persis seperti tahun lalu, andai hanya juara Copa del Rey, presiden Florentino Perez pasti sudah memecatnya.

Orang nomor satu di Bernabeu tersebut pernah membantah bakal menyingkirkan Ancelotti andai El Real kalah di Clasico namun dia terus menolak membahas masa depan pelatih Italia.

Perez kehilangan muka karena performa Madrid di hadapan Atletico tak kunjung membaik. Dia sebenarnya berharap La Decima dijadikan titik awal era baru bagi tim. Ini yang belum terjadi. Dengan tekanan besar media, posisi Don Carlo semakin tidak menentu kecuali dia sanggup mempertahankan gelar Liga Champions.

Ketika kampanye dari media terus bergulir dan tulisan semakin keras, Ancelotti lebih baik keluar dan berjalan dengan kepala tegak penuh kebanggaan karena sukses membawa klub mewujudkan mimpi Decima.

Apa berikutnya untuk Real andai Ancelotti jadi pergi? Ini masalah untuk diselesaikan Perez. Tetapi andai Ancelotti gagal mempertahankan Liga Champions – apalagi gagal karena dikalahkan Atletico di perempat-final – sangat sulit membayangkan pelatih Italia bakal bertahan musim depan.

Tidak peduli dengan kesuksesan selama 12 bulan ke belakang (juara Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub), kegagalan hanya akan membuat tekanan media meningkat hingga Ancelotti tidak akan tenang menuntaskan pekerjaan.

Tidak ada pilihan: La Undecima atau tinggalkan Real Madrid meski terasa tidak fair.