by

2016, PSSI Targetkan Indonesia Super League U-19

www.indolivescore.com – PSSI sudah menetapkan Pieter Huistra sebagai Director of Football Development yang bertugas merancang pengembangan sepakbola dalam level junior. Huistra pun sudah meminta kepada federasi untuk mulai merancang kompetisi sepakbola untuk kelompok usia.

Saat ini, Indonesia Super League hanya memiliki jenjang level U-21. Namun Huistra menargetkan agar pada tahun 2016, untuk mulai digelar ISL level U-19. Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris jenderal PSSI, Joko Driyono usai rapat kerja PSSI di Jakarta, Minggu (7/12) malam.

Joko mengatakan, bahwa Pieter menginginkan jarak antar kompetisi level kelompok usia dua tahun. Misalnya, kompetisi dimulai sejak U-13, U-15, U-17, U-19 hingga U-21. Namun target terdekat, adalah menggelar ISL U-19 yang diikuti oleh akademi tiap klub ISL.

“Ada pertimbangan untuk membuat youth league dengan jarak antar kelompok satu ke kelompok usia selanjutnya dua tahun,” buka Joko.

“Dia (Pieter Huistra) berharap di 2016, kalau memang bisa ISL punya U-19 yang berasal dari akademi tiap klub. Kenapa U-19? Karena youth level sesungguhnya berhenti di U-19, setelah itu mereka harus sudah siap main di kompetisi profesional,” ulasnya.

Untuk level yang lebih muda, Joko mengatakan bahwa Pieter setuju dengan Piala Soeratin. Hal itu tak lepas agar klub-klub di ISL tidak begitu terbebani dengan banyaknya tim kelompok usia namun fasilitas dan finansial terbatas.

Sedangkan untuk level U-15, Pieter menargetkan enam provinsi terlebih dahulu dengan melibatkan sekiranya sepuluh pengcab dari tiap provinsi. Dan di level U-13, PSSI menyerahkan inisiatif kepada turnamen-turnamen yang kerap digelar pihak swasta dan lebih menekankan sepakbola sebagai kesenangan di level tersebut.

“U-19 biarkan di klub ISL. Untuk U-17, beliau setuju lewat Piala Soeratin. Jenjangnya, regional, provinsi, nasional. Regional berarti Sumatera, Sulawesi, Papua dan selanjutnya. U-15, jangan sampai beban klub berlebihan karena fasilitas sebagainya. Dia ingin coba hanya enam provinsi, dari enam provinsi hanya sepuluh pengcab.”

“U-13 akan dilakukan tapi tidak ada level nasional, jadi tidak mencari juara nasional, biarkan di provinsi masing-masing. Misalkan seperti inisiatif dari yang Pertamina buat, Asiop buat atau seperti Kompas. Karena sepakbola di usia tersebut adalah learn to fun.”